
"Ini sesuai permintaan Menteri BUMN Dahlan Iskan, agar Kilang LNG Arun dikonversi sebagai terminal penerima regasifikasi LNG. Diperkirakan pelaksanaan proyek menelan investasi sekitar US$ 80 juta di luar pembangunan pipa sepanjang ruas Arun-Belawan," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun dalam keterangan persnya, Sabtu (10/3/2012).
Tujuan proyek tersebut untuk menunjang kelangsungan pembangunan Aceh dengan menghidupkan kembali industri yang telah mati suri, seperti PT Asean Aceh Fertilizer, PT Kertas Kraft Aceh, Perusahaan Daerah Pemerintah Aceh, dan menjaga kinerja PT Pupuk Iskandar Muda secara berkelanjutan.
"Proyek itu juga untuk dimanfaatkan menjadi infrastruktur penyedia gas bagi PT PLN (Persero) dan industri di Medan dan sekitarnya," ujar Harun.
Ditambahkan Harun, Kapasitas Arun pada tahap awal 200 mmscfd dan bisa ditingkatkan menjadi 320 mmscfd dengan rencana investasi konversi fasilitas LNG Arun senilai US$ 73 juta untuk capex dan US $4 juta untuk opex. Biaya tersebut jauh lebih murah dibandingkan dengan apabila membangun FSRU baru dan atau menyewa fasilitas tersebut dari pihak lain.
"Proyek tersebut telah menyelesaikan pekerjaan front end engineering design (FEED) pada Juni 2011 dan berbagai kajian lain dengan biaya hanya sekitar US$ 400.000. Terminal penerima dan regasifikasi LNG Arun diharapkan sudah on stream pada Juni 2013," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar